Kurikulum Terlalu Kaku, Enggartiasto Lukita : Kurang Mendukung Penciptaan Tenaga Kerja Terampil

KANALKALIMANTAN.COM, MALANG – Menteri Perdagangan periode 2016-2019 Enggartiasto Lukita mengungkap dunia kerja saat ini menghadapi tantangan dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap kerja.

Enggar mengkritik pihak penyelenggara pendidikan yang dinilai kurang berkembang lantaran terlalu terpaku pada kurikulum standar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Hal itu diungkapkan Enggartiasto saat mengisi acara talkshow “Charting the Brave New World” pada Dies Natalis ke-16 Universitas Ma Chung Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/7/2023) malam. Enggartiasto Lukita berbicara tentang pentingnya penyiapan tenaga kerja siap pakai yang dapat terhubung dan sesuai dengan kebutuhan industri.

“Ketika melakukan rekrutmen, saya tidak terlalu memedulikan ijazah atau gelar akademis, tetapi lebih pada kemampuan untuk bekerja sesuai perkembangan teknologi,” kata Enggar.

Baca juga: Kasus Cuci Uang Mantan Bupati HST Abdul Latif, Terdakwa Tak Lakukan Pembuktian Terbalik

Menurutnya, link and match antara pendidikan dan kebutuhan industri harus diwujudkan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap kerja. Namun, keterikatan terhadap kurikulum yang ada di dunia pendidikan justru menghambat upaya tersebut.

Misalnya di perguruan tinggi, di mana beberapa dosen lebih fokus pada teori, bahkan waktunya habis untuk menulis jurnal sesuai keinginan universitas dan Kemendikbudristek. Enggartiasto mengkritisi kurikulum saat ini yang terlalu kaku dan justru kurang mendukung penciptaan tenaga kerja yang terampil.

Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menghadiri Dies Natalis 16 Universitas Ma Chung, Sabtu (29/7/2023) malam.

Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menghadiri Dies Natalis 16 Universitas Ma Chung, Sabtu (29/7/2023) malam. Foto: Beritsatu.com

Baca juga: Kolaborasi dengan Seoul National University, Hyundai Kembangkan Teknologi Baterai Bersama 21 Profesor dan Mahasiswa

“Belum lagi kemampuan tenaga pengajar yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Mereka seharusnya melatih diri agar bisa meluluskan mahasiswa yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan,” kata Enggartiasto.

Ia menyoroti masalah kurangnya interaksi antara siswa dan pengajar dalam proses pembelajaran, di mana siswa seringkali hanya didorong untuk mendengar, menghafal, dan menghadapi ujian pilihan ganda tanpa adanya kesempatan untuk berbicara dan mengemukakan pendapat.

Untuk menghadapi tantangan di era baru ini, Enggartiasto berharap agar dunia pendidikan dapat melakukan perubahan yang lebih baik, sehingga lulusan akan lebih terampil dan siap menghadapi dunia kerja yang menantang.

Apalagi, menurut Enggar, Indonesia sebetulnya menyediakan peluang lapangan kerja bagi masyarakat, mengingat banyaknya minat investor dalam berinvestasi di Indonesia. Satu perusahaan dapat membutuhkan ribuan tenaga kerja, yang tentunya membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja.

Baca juga: The Semi Final Battle Begin! Para Pemegang Golden Buzzer Kembali Ke Panggung Indonesia’s Got Talent 2023

“Peluang ekonomi ini harus dimanfaatkan secara optimal. Dengan kreativitas dan kemampuan untuk melihat peluang usaha, ada banyak potensi bisnis yang dapat dikembangkan,” kata Enggar. (Kanalkalimantan/Beritasatu.com/kk)

Editor : kk

Artikel Kurikulum Terlalu Kaku, Enggartiasto Lukita : Kurang Mendukung Penciptaan Tenaga Kerja Terampil pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imbang di Kandang, Barito Putera Bertahan di Posisi 4 Klasemen

Api Bakar Pasar Teluk Tiram Laut Banjarmasin

Zainal Fuad Bawa Kalsel Sabet Dua Kategori di Ajang Kreativesia 2023